Instrumen perkusi pada dasarnya merupakan benda apapun yang dapat menghasilkan suara
baik karena dipukul, dikocok, digosok, diadukan, atau dengan cara
apapun yang dapat membuat getaran pada benda tersebut. Istilah instrumen
perkusi biasanya digunakan pada benda yang digunakan sebagai pengiring
dalam suatu permainan musik.
Antropolog dan sejarawan umumnya berpendapat instrumen musik perkusi
merupakan alat bantu bermain musik pertama yang pernah diciptakan,
sementara suara manusia merupakan alat musik pertama yang digunakan
manusia. Instrumen perkusi seperti tangan, kaki, tongkat, batu, dan
batang kayu sangat mungkin masuk sebagai generasi selanjutnya dalam
evolusi musik.
Seiring dengan dibuatnya perkakas yang digunakan untuk berburu, dan bertani,
keahlian dan teknologi yang ada membuat manusia mampu untuk membuat
instrumen yang lebih kompleks. Sebagai contoh, batangan kayu sederhana
dilubangi agar menghasilkan bunyi dalam intonasi yang lebih panjang
(sebagai contoh: bedug, gendang), dan beberapa instrumen tersebut selanjutnya dikombinasikan untuk menghasilkan ragam suara yang berbeda.
Instrumen perkusi diklasifikasikan ke dalam bermacam-macam kriteria,
kadang-kadang bergantung pada konstruksinya, adat istiadat/tradisi,
fungsi dalam teori musik dan orkestra, atau kelaziman dengan pengetahuan
umum yang ada.
Instrumen perkusi kadang-kadang dikasifikasikan sebagai "instrumen
berintonasi" atau "instrumen tak berintonasi". Meskipun benar,
klasifikasi demikian secara luas terlihat masih kurang tepat.
Klasifikasi yang dianggap lebih informatif dalam menjelaskan suatu
instrumen perkusi adalah berdasarkan satu atau beberapa dari empat
paradigma berikut:
Berdasarkan cara suara dihasilkan
Banyak literatur, termasuk dalam "Teaching Percussion" oleh Gary Cook dari Universitas Arizona,
mulai meneliti karakteristik fisik dari instrumen dan cara suara
dihasilkan. Paradigma ini dianggap sebagai metode yang paling dapat
diterima secara keilmuan dan memudahkan untuk membuat model penamaan
dibandingkan dengan paradigma lain yang lebih bergantung pada sejarah
dan lingkungan sosial yang ada. Dari hasil observasi dan sejumlah
eksperimen, penentuan berdasarkan klasifikasi dari metode suara
dihasilkan bisa dimasukkan pada salah satu dari lima kategori berikut:
Idiofoni
"Idiofoni menghasilkan suara melalui getaran dari seluruh badan instrumen."Contoh instrumen-instrumen yang termasuk dalam kategori idiofoni:
- Bel
- Bock-a-da-bock
- Celesta
- Chimes
- Simbal
- Hi-hat
- Marimba
- Singing bowls
- Slit drum
- Suspended Cymbal
- Triangle
- Vibraphone
- Wood block
- Xylophone
- Vibraslap
- Cabasa
- Güiro
Membranofoni
Kebanyakan instrumen perkusi yang dikenal sebagai "drum" termasuk dalam kategori membranofoni. "Membranofoni menghasilkan suara saat membran tersebut dipukul." Contoh instumen-instrumen yang termasuk dalam kategori membranofoni:
- Snare drum
- Tom-tom
- Drum bass
- Timpani
- Drum bongo
- Djembe
- Conga
Kordofoni
Hampir semua jenis instrumen yang termasuk dalam kategori "kordofoni" didefinisikan sebagai string instrument, beberapa contoh instrumen yang termasuk dalam kategori ini adalah:
- Hammered dulcimer
- Piano
- Onavillu
- Harpsichord
Aerofoni
Hampir semua jenis instrumen yang masuk dalam kategori "aerofoni" didefinisikan sebagai instrumen musik tiup kayu seperti saksofon,
pada instrumen tersebut suara dihasilkan karena tiupan udara kedalam
instrumen. Namun beberapa jenis instrumen berikut, jika digunakan dalam
suatu permainan musik, dimainkan sebagai bagian dalam ensembel perkusi.
- Whip crack
- Sirine
- Pistol: ledakkan pistol dikategorikan sebagai bentuk suara yang dihasilkannya.
Elektrofoni
Elektrofoni termasuk pula sebagai instrumen perkusi. Dalam konteks
yang lebih sempit, setiap instrumen yang masuk dalam kategori
elektrofoni membutuhkan spiker (benda yang termasuk dalam kategori
"idiofoni" yang menekan udara sehingga menciptakan gelombang suara).
Beberapa contoh instrumen yang termasuk dalam kategori ini adalah:
- Komputer dan instrumen MIDI (contoh: drum machine atau zenddrum)
- Theremin
Berdasarkan fungsi pada permainan musik atau orkestra
Pengklasifikasian berdasarkan fungsi dibedakan pada: instrumen perkusi bernada, dan instrumen perkusi tak bernada.
Sebagai contoh, beberapa instrumen perkusi (seperti Marimba dan timpani)
menghasilkan suara pada intonasi yang kuat sehingga dapat memainkan
melodi dan berfungsi menciptakan harmoni dalam permainan musik.
Instrumen lain seperti simbal dan snare drum menghasilkan suara tak bernada.
Instrumen musik perkusi bernada
Instrumen perkusi dalam kelompok ini kadang-kadang disebut sebagai "tuned", "pitched" atau sederhananya "pit".
Contoh instrumen perkusi bernada:
- Chimes
- Crotales
- Glass harp
- Glass harmonica
- Lira
- Marimba
- Steelpan
- hang drum
- Tubular bell
- Timpani
- Tuned Triangle
- Vibraphone
- Wind chimes
- Xylophone
- Xylo-marimba
- Tabla
Instrumen musik perkusi tak bernada
Instrumen yang termasuk dalam kategori ini kadang-kadang disebutkan
sebagai "non-pitched", "unpitched", atau "untuned". Fenomena atas ini
muncul disebabkan suara yang dihasilkan oleh instrumen memiliki
frekuensi yang kompleks sehingga tidak dapat ditentukan sebagai sebuah
nada.
Contoh instrumen perkusi tak bernada:
- Anvil
- Drum bass
- Castanets
- Simbal
- Gong
- Snare drum
- Tom-tom
- Rainstick
Meskipun sulit untuk mendefinisikan arti dari "pengetahuan umum",
terdapat beberapa instrumen yang digunakan oleh perkusionis dan komposer
dalam permainan musik yang tidak dapat layak dimasukkan sebagai sebuah
instrumen musik . Karenanya, untuk membedakan instrumen satu dengan
lainnya adalah berdasarkan penerimaan dan pertimbangan dari pendengar
secara umum.
Contoh, banyak kalangan menganggap anvil, brake drum,
atau kaleng drum yang digunakan untuk menampung minyak sebagai
instrumen musik, meski benda-benda tersebut cukup sering digunakan oleh
komposer dan perkusionis dalam musik modern yang ada saat ini.
Beberapa jenis instrumen musik perkusi yang termasuk dalam kategori ini adalah:
Populer
- Drum kit
- Gong
- Tamborin
Kurang populer
- Sapu
- Pot bunga
- Botol galon
- Kaleng minuman
- Pipa besi
- Tas plastik
- Kereta belanja
- Roda sepeda
- Bebatuan
- Tong
Berdasarkan Adat istiadat/tradisi
Diskusi atas instrumen perkusi terkait dengan budaya asal atas
instrumen tersebut merupakan hal yang tidak umum dilakukan karena
cenderung akan membuat pemisahan divisi atara instrumen yang masuk dalam
kategori "umum" atau "modern", dengan instrumen tradisional yang
memiliki kegunaan atau nilai sejarah yang kuat pada tradisi masyarakat
ataupun suku bangsa tertentu.
Instrumen perkusi tradisional
Beberapa jenis instrumen perkusi yang termasuk dalam kategori ini adalah:
- Berimbau
- bodhrán
- Bombo legüero
- Cajon
- Dhol
- Dholak
- Djembe
- Gamelan
- Kolintang
- Kpanlogo
- Lagerphone
- Latin percussion
- Marimbula
- Pogo cello
- Steelpan
- Thavil
- Urumee
- Udukai
- Mridangam
- Taiko
- Timbal
- Tonbak
Drum umum
Kategori berikut mencakup instrumen-instrumen yang populer dan luas digunakan di dunia:
- Drum kit, typically consisting of:
- Drum bass
- Snare drum
- Floor tom
- Tom-tom drums
- Hi-Hat cymbals
- Crash cymbal
- Instrumen musik perkusi marching band
- Instrumen musik perkusi orkestra
Fungsi
Instrumen musik perkusi tidak hanya dimainkan sebagai pengiring/ritmis, melainkan pula sebagai melodi dan memainkan harmoni.
Perkusi umum dianggap sebagai "tulang punggung", atau "jantung" dari
sebuah pertunjukan musik, dalam permainan seringkali dikolaborasikan
bersama instrumen bass. Pada musik jazz
dan musik populer, bassis dan drummer seringkali dikelompokkan sebagai
seksi ritmis. Kebanyakan musik-musik klasik yang ditulis untuk
penampilan sebuah orkestra penuh sejak zaman Hadyn dan Mozart
menggunakan alat-alat musik string, tiup kayu, dan tiup logam. Namun,
seringkali setidaknya sepasang timpani diikutsertakan di dalamnya, meski
tidak digunakan secara aktif dalam keseluruhan pertunjukkan (hanya
mengisi bagian-bagian tertentu). Pada abad ke delapan belas dan sembilan
belas, jenis instrumen musik perkusi yang digunakan mulai beragam
seperti triangle dan simbal, meski masih berfungsi seperti halnya
timpani, untuk memberi penekanan pada bagian tertentu dalam musik.
Barulah pada abad ke dua puluh instrumen musik perkusi mulai sering
digunakan dalam pertunjukkan musik-musik klasik.
Dalam setiap jenis musik, perkusi memainkan peranan yang penting. Dalam pertunjukkan marching band, perkusi digunakan sebagai penjaga tempo, dan beat
yang memungkinkan para pemain berjalan secara serempak dan dalam irama
dan kecepatan yang sama. Dalam musik jazz klasik, pendengar dapat dengan
segera membedakan jenis ritme dari hi-hat atau bunyi simbal saat kata
"swing" diucapkan. Dalam kultural musik yang lebih populer, hampir tidak
mungkin untuk menamakan tiga atau jenis irama pada musik rock, hip-hop,
rap, funk atau bahkan soul karena pola permainan perkusi tidak memiliki
irama dengan beat yang sama.
Disebabkan ragam jenis instrumen perkusi yang luas, tidak jarang
ditemukan ensembel musik besar dengan keseluruhan instrumen yang
dimainkannya adalah instrumen perkusi. Ritmis, melodi, dan harmoni semua
muncul dan hidup dalam penampilan tersebut, dan seringkali merupakan
pertunjukan yang men












0 komentar:
Posting Komentar