MUSIC NEWSPAPER

RSS

NICKY ASTRIA

       

Nicky Astria (lahir di Bandung, 18 Oktober 1967; umur 47 tahun ;terlahir dengan nama Nicky Nastitie Karya Dewi) adalah seorang penyanyi rock asal Indonesia. Nicky Astria memiliki darah sunda dari kedua orang tuanya. Ayahnya bernama Tatang Kosasih Wirahadimaja dan ibunya Andrina Heryat. Bakat Nicky sebagai penyanyi ditemukan oleh sang legenda gitaris rock bernama Ian Antono pada sebuah malam ekspresi seni antar-SMA. Beberapa tembang lagu yang melambungkan namanya adalah Tangan-tangan Setan, Jarum Neraka, dan Pijar.
Nicky pernah menikah dengan Satria Kamal, atau lebih akrab dengan panggilan Mamay. Pernikahan ini kandas. Mereka dikaruniai 2 orang anak, Obit (Zana Chobhita Arethusa) dan Oneal (Bhatari Hana Amadea). Nicky pun menikah lagi dengan Hendra Priyadi Sumartoyo, seorang pemilik studio musik, pada 21 Juni 2003. Bernasib sama dengan pernikahan pertamanya, pernikahan ini hanya bertahan 15 bulan, mereka bercerai pada September 2004.
Tak lama menjanda, Nicky menikah untuk yang ketiga kalinya dengan Gunanta Afrina, seorang duda kenalan lamanya yang berumur lebih muda pada tanggal 5 Juli 2005, dan melahirkan seorang bayi perempuan pada 4 April 2007.
Masih secantik dan seramping dulu, Nicky yang kini punya tiga anak memamerkan kembali kuaitas vokalnya yang prima dengan lengkingan yang membuatnya dijuluki lady rocker terbaik Indonesia.
“Ini albumnya isi tiga lagu baru sisanya (sembilan buah) lagu lama, cuma aransemen dan tata vokalnya agak diubah,” kata Nicky yang memilih lokasi pertemuan di sebuah restoran Jepang di kawasan Thamrin, Jakarta, karena sejak pagi mengaku belum sarapan.
Delapan tahun absen dari panggung dan dapur rekaman rupanya membuat perempuan yang sudah menelurkan 14 album ini terpanggil juga untuk kembali ke belakang tonggak mikrofon.
Menyanyi untuk panggung hiburan sejak 1984, Nicky hampir benar-benar raib dari dunia musik sejak perceraian keduanya.
Rupanya kini Nicky menempatkan perasaan suami diatas segala keinginannya untuk kembali tampil ke muka publik.
“Suamiku bukan artis, bukan seleb, dia orang biasa dan tidak suka disorot kamera. Begitu dia sudah merasa tenang 100%, baru saya bisa nyanyi lagi,” tambahnya dengan senyum.
Album baru yang dinamai Retrospective ini menurutnya sebagian berisi lagu yang menunjukkan perjalanan hidup dan hasil perenungan selama menjalani masa sulit delapan tahun lalu.
“Ada Carry On, itu hasil perenungan banget. Ada Alright, itu juga mencerminkan perjalanan hidupku,” tambahnya.
Nicky Nastiti Karya Dewi, lahir di Bandung 1967, mulai menunjukkan bakat menyanyi dari usia sekolah dasar meski ayahnya, Tatang Kosasih Wirahadimana, minta putri satu-satunya itu tak jadi penyanyi.
“Saya ini enggak ada cita-cita (jadi penyanyi), cuma pengen jadi penyiar because I love talking,” kata Nicky bersemangat.
"Saya sangat berterima kasih pada mereka, Kang Denny (Sabri) yang menemukan saya, Bang Ian (Antono) yang mengasah saya"
Nicky Astria
Terlanjur kondang di berbagai festival menyanyi di Bandung, bakat besar Nicky ditemukan penulis/pengamat musik/ pencari bakat, Denny Sabri. Dari Denny, Nicky bertemu Ian Antono, pentolan grup rock terbesar Indonesia kala itu, God Bless.
“Saya sangat berterima kasih pada mereka, Kang Denny (Sabri) yang menemukan saya, Bang Ian (Antono) yang mengasah saya,” kata Nicky.
Adalah Ian Antono juga yang kemudian menahbiskan gelar lady rocker pada perempuan ayu, anak ke empat dari lima bersaudara ini.
Meski merasa ‘geli gigi’ alias sungkan mendengar panggilan itu, Nicky mengakui sebutan semacam itu turut mengangkat pamornya selaku penyanyi rock.
Dalam Retrospective, Ian kembali turun tangan dan bertindak sebagai penata musik sekaligus pemetik gitar untuk sebagian besar lagu lamanya.
Mengaku sering kurang percaya diri, Nicky bekerja cukup keras untuk produksi album kali ini, satu hal yang jarang dilakukannya dalam pembuatan album-album terdahulunya.
“Dulu mah habis rekaman, udah aja. Sekarang saya dengar lagi, saya minta diubah ini-itu,” kata ibu dua gadis remaja dan seorang putri balita ini dengan logat Sundanya yang pekat.
Nicky juga menggunakan suaranya sendiri sebagai suara latar untuk sebagian besar lagu dalam album Retrospective.
Delapan tahun absen manggung dengan kapasitas vokal penuh, Nicky rajin berlatih vokal sebelum masuk dapur rekaman termasuk dengan lari dan olahraga keras hampir setiap hari.
“Delapan tahun enggak nyanyi jelas kan, suara ngap-ngapan,” katanya beralasan.
Berbeda dengan jenis pop, musik rock menurut Nicky menuntut penyanyi mengeluarkan energi lebih, apalagi untuk artis pemalu seperti dirinya.
“Mentalnya aja udah make energinya besar banget, apalagi tambah nyanyi teriak-teriak,” serunya sambil tertawa.
Suara cadas Nicky hampir tak berubah meski untuk menyanyi live dia mengaku 'ngap-ngapan'.
Mungkin sebagai bentuk penyesuaian, beberapa lagu ditata dengan aransemen akustik nir-instrumen listrik, untuk memberi tekanan pada warna vocal Nicky.
“Sulit buat penyanyi lama untuk bikin lagu baru semua karena nanti penggemar tidak mengenali,” kata Nicky.
Selain sekedar obat kangen dan memenuhi desakan teman dan penggemar untuk menyanyi lagi, Nicky mengaku tak punya target apa-apa untuk album ini.
Keluarga adalah focus utamanya dan pengalaman masa lalu mengajarinya untuk tak terbuai kesuksesan.
“Sukses juga kan ternyata bawa banyak masalah. Jadi sekarang saya mah yang penting selamet aja, dunia akhirat lah”serunya serius.
Dengan tiga kali pernikahan, apa pelajaran yang diperoleh penggemar makanan Sunda ini tentang perkawinan?
“Hubungan pria-wanita itu seperti irama dalam musik. (Periode) Masih pacaran mah, tiga bulan nyambung terus, dua-duanya kan berusaha menyamakan nada tuh. Nah setelah kawin, baru (perbedaan) terasa. Ya caranya dua-duanya harus berusaha menyeiramakan hidup atuh.”



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.